Presiden Direktur Triniti Land Tbk. Ishak Chandra menyampaikan, ada pelonggaran peraturan rasio loan to value (LTV) serta uang muka (down payment/ DP) memang membuat mudah pemanfaatan KPR untuk pembiayaan perumahan.
Tapi, beberapa pembeli lebih senang dengan penawaran tunai setahap dari pengembang lantaran dikira lebih praktis pengurusannya. " Keuntungannya buat konsumen tunai setahap ini sich lebih gampang, tidak susah, tidak butuh memberi data pribadi, hingga tidak ribet, " tuturnya waktu dijumpai Usaha di Jakarta, Minggu (12/5/2019) .
Menurut Data Pengamatan Uang Tersebar Bank Indonesia pada Maret 2019, credit mengonsumsi pada Maret bertumbuh 8, 90 %, tapi melambat ketimbang dengan bulan awal kalinya dengan perolehan perkembangan 9, 60 %.
Pelambatan perkembangan itu bersumber dari pelambatan credit kendaraan bermotor (KKB) , credit multiguna, serta credit pemilikan rumah (KPR) .
Searah dengan perkembangan keseluruhan credit, perkembangan credit property pada Maret 2019 melambat dari 17, 90 % (pada Februari) jadi 17, 10 % didorong oleh pelambatan credit KPR serta credit pemilikan apartemen (KPA) , credit konstruksi, ataupun credit real estat.
Menurut Ishak, untuk sekarang Triniti pun mengalami pembelinya berubah dari kerjakan pembayaran dengan KPR jadi kerjakan pembayaran dengan tunai setahap.
" Kalaupun dahulu KPR dapat 40 persen-50 %, namun di Trinity pernah tinggal 20 persenan. Yg semakin banyak bertumbuh itu yaitu memang internal financing jadi angsuran dari perusahaan. Tapi, saat ini KPR udah mulai bertumbuh . Jadi pengembang akan beri dukungan mengarah itu, " tuturnya.
Menurut catatan Usaha. com, pada pertengahan 2018 lalu pemerintah kerjakan relaksasi loan to value (LTV) , untuk pengaju pertama diberikan besarannya pada semasing bank, dan untuk yg ke-2 jadi 80 % -90 %. Berarti, uang muka yg di tanggung konsumen rumah ke-2 sebesar 10 persen-20 %.
Ishak menyebutkan penurunan jumlahnya pengaju KPR pada kuartal I/2019 pun didorong oleh periode pesta politik. " Seringkali saya katakan, 6 bulan sebelum pemilu pasar property pastinya turun, namun kelak kuartal III serta IV pastinya naik , KPR pun demikian, " bebernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar