Selasa, 21 Mei 2019

Tidak Berani Menyetok Besi Banyak Karena Harga Besi Tidak Konstan.

Melemahnya nilai pindah mata uang Rupiah pada Dollar bikin sejumlah pebisnis logam besi di Kabupaten Tegal kuatir. Karenanya dengan nilai pindah yg hampir tembus angka Rp 15 ribu bikin supply bahan baku logam terganggu.

Satu pebisnis logam asal Desa Kajen, Kecamatan Talang, Fauzi Sobri (72) contohnya. Dianya sendiri tidak memperoleh kiriman supply bahan baku besi dari pabrik. “Sudah seminggu ini, bahan baku besi yg dari pabrik di Jakarta udah habis, ” tuturnya.

Yang memicu habisnya persediaan berkat pabrik penyuplai bahan baku besi tidak kuat beli di luar negeri. “Katanya mereka udah tidak kuat beli, lantaran harga besi mentah kian mahal, ” ujar ia.

Praktis, pebisnis pembuatan sparepart motor ini cuma memercayakan bekas persediaan. Karena itu, dia kerepotan terima order dari pabrik motor dari Jakarta yg lumayan banyak. “Sementara kita stop terima pesanan, ” tutur ia.

Dia menyatakan, September ini belumlah ada pesanan yg tengah di garap. Dia cuma menyelesaikan pesanan yg udah masuk sebulan yang lampau.

Read More : harga besi kolom 2019

Fauzi juga menyatakan kuatir dengan situasi sesuai ini. Walaupun belum sampai merumahkan pekerja, dia tidak menanggung bisa menjaga banyak karyawannya dalam seminggu ke depan.

“Karyawan kami yg sejumlah 30 orang masih kerja. Tapi bila dollar masih mahal, tidak dapat menanggung bisa bertahan dalam seminggu ke depan. Dapat stop line, ” keluhnya.

Hal sama dihadapi penjual besi asal Desa Talang, Syaefudin (36) . Disebutkan, udah semenjak tiga hari terakhir banyak konsumen yg meniadakan pesanan lantaran melambungnya harga besi. “Banyak yg selanjutnya batalin pesanan. Lantaran terkejut harga kian mahal, ” tutur ia.

Memang, ujarnya, harga jual besi udah mulai merayap naik semenjak pertengahan Agustus. Seandainya dirata-rata naiknya harga jual seputar 3 prosen. “Pertengahan Agustus harga jual udah mulai naik. Dari Rp 7 ribu saat ini jadi Rp 15 ribu. Lantaran persediaan besi kita dari Jakarta yg peluang produk import, ” papar ia.

Dia juga tidak berani menyetok besi banyak, berkat harga besi tidak konstan. “Gak berani nyetok banyak. Bila ingin beli sewaktu ada pesanan saja. Ditambah lagi waktu ini banyak konsumen yg meniadakan pesanannya, ” ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar